BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Rasullah Saw merupakan uswah hasanah/suri
tauladan yang sempurna bagi manusia, dalam QS. Al –Ahzab ayat 21 “Sesungguhnya
telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu)
bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia
banyak menyebut Allah dan contoh nyata dari pengamalan Al –Qur’an seutuhnya.
Beliu juga seorang juru dakwah dan seorang murabbi (pendidik) yang memiliki
seluruh sifat tarbiyah(menuntun kepada kebenaran Allah melalui pemahaman,
memperkokoh keimanan, serta membentuk kepada manusia berkompeten dalam
kehidupan).
Dalam
dunia pendidikan islam, Rasulullah SAW adalah pendidik pertama dan utama yang
bukan hanya sekedar menanamkan nilai – nilai spritualisme tetapi jauh lebih
dari itu, Rasulullah mentransformasikan ilmu pengetahuan serta membimbing sisi
emosionalitas. Rasulullah sebagai pendidik ideal yang idialis dan realistis
dalam mendidik dan mengajarkan umat manusia pada umumnya, Keberadaannya sebagai
pendidik merupakan sumber konsep pendidik yang kebenarannya dilegitimasi Allah
SWT. Bahwasannya pendidik menjadi faktor penting dalam pendidikan, sebagaimana
Rasulullah menyebarkan agama islam sebagai agama rahmatan lilalamin dengan
dakwahnya dan dirinya sebagai murobbi, Rasulullah mentarbiyah para sahabat dan
berhasil mendakwahkan islam ke seluruh umat manusia.
Peserta didik
berstatus sebagai subjek didik ( tanpa pandangan usia ) adalah subjek atau
pribadi yang otonom, yang ingin diakui keberadaannya. Selaku pribadi yang
memiliki ciri khas dan otonomi, ingin mengembangkan diri ( mendidik diri )
secara terus menerus guna memecahkan masalah-masalah hidup yang dijumpai
sepanjang hidupnya.
Dewasa ini
banyak para pendidik yang kurang perhatian dalam mempelajari pola pertumbuhan
maupun perkembangan peserta didik yang sebenarnya sangat berguna demi
kelancaran proses pembelajaran. Dengan kurang fahamnya pendidik dengan pola
pertumbuhan maupun perkembangan peserta didikinya maka akan terjadi beberapa
hambatan dalam proses pembelajaran seperti : kurang difahaminya materi yang
disampaikan pendidik.Disamping itu, kami membuat makalah ini dengan harapan
agar penulis dapat lebih mendalam lagi dalam mempelajari perkembangan peserta
didik guna mendukung metode pembelajaran kelak.
2. Rumusan Masalah
1) Apa Pengertian Peserta Didik?
2) Bagaimana Pandangan Islam tentang Peserta Didik?
3) Apa
kedudukan peserta didik dalam proses pembelajaran?
4) BagaimanaKarakteristik Perkembangan Peserta Didik (Masa Remaja)?
5) Apakah pengertian pertumbuhan dan perkembangan?
3. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah:
a)
Untuk
mengetahui arti peserta didik.
b)
Untuk
mengetahui istilah-istilah lain dari peserta didik.
c)
Untuk
mengetahui hakikat peserta didik dalam pandangan anthropologi maupun dalam pandangan
islam.
d)
Untuk
mengetahhui kedudukan peserta didik dalam proses pembelajaran.
e)
Untuk
mengetahui arti dari pertumbuhan dan perkembangan
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Peserta Didik
Peserta didik adalah anggota masyarakat yang
berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan baik pendidikan
formal maupunpendidikan nonformal, pada jenjang pendidikan dan jenis pendidikan tertentu.Peserta didik merupakan sosok yang membutuhkan bantuan
orang lain untuk bisa tumbuh dan berkembang ke arah kedewasaan.
Dalam
perspektif psikologis, peserta didik adalah individu yang sedang berada dalam
proses pertumbuhan dan perkembangan, baik fisik maupun psikis menurut fitrahnya
masing-masing. Sebagai individu yang tengah tumbuh dan berkembang, peserta
didik memerlukan bimbingan dan pengarahan yang konsisten menuju ke arah titk
optimal kemampuan fitrahnya.
Dalam
perspektif Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 1
ayat 4, “peserta didik diartikan sebagai anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan pada jalur jenjang dan jenis
pendidikan tertentu.” Berdasarkan beberapa definisi tentang peserta didik yang
disebutkan di atas dapat disimpulkan bahwa peserta didik individu yang memiliki
sejumlah karakteristik, diantaranya:
·
Peserta
didik adalah individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas,
sehingga ia merupakan insan yang unik.
·
Peserta
didik adalah individu yang sedang berkembang. Artinya peserta didik tengah
mengalami perubahan-perubahan dalam dirinya secara wajar, baik yang ditujukan
kepada diri sendiri maupun yang diarahykan pada penyesuaian dengan lingkungannya.
·
Peserta
didik adalah individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan
manusiawi.
·
Peserta
didik adalah individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri
2.
Pandangan Anthropologi tentang Peserta Didik
Pandangan lama
mengatakan bahwa manusia adalah primat, artinya kerabat kera besar, simpanse
dan gorila yang telah mengalami evolusi. Sedang pandangan baru mengatakan bahwa
peserta didik adalah homosapien, artinya makhluk hidup yang telah mengalami
evolusi paling sempurna.
Dari tinjauan Anthopologi hakekat
peserta didik dapat ditafsirkan sebagai berikut:
a. Peserta didik sebagai makhluk yang bermasyarakat dan dapat
dimasyarakatkan.
b. Peserta didik sebagai organism yang harus ditolong, sebab pada
waktu lahir dia dalam kondsi yang lemah.
Imran Manan
(1989: 12-13) menjelaskan bahwa dari dimensi Anthropologi peserta didik dapat
dijelaskan dari tiga dimensi:
a.
peserta
didik adalah makhluk social yang hidup bersama-sama.
b.
peserta
didik dipandang sebagai individualistis, yakni mampu menampilkan kepribadian
yang khas yang berbeda dengan individu yang lain.
c.
peserta
didik dipandang memiliki moralitas.
3.
Pandangan Islam tentang Peserta Didik
Islam
menjelaskan bahwa manusia (peserta didik) adalah makhluk Allah swt sesuai
firman-Nya dalam Al-Qur’an surat At-Tin : 4
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang
sebaik-baiknya.”
Manusia dibekali potensi berupa
fitrah kecenderungan jahat dan kecenderungan baik sebagaimana dijelaskan dalam
Al-Qur’an surat Asy-Syams : 8
“Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan
ketakwaannya.”
Agar dapat
menjalankan fungsinya selain dibekali dengan kodrat tersebut juga dibekali
akal, pikiran, nafsu. Dalam banyak ayat peserta didik berpotensi untuk
diperlakukan sebagai subjek didik yang harus dididik, hal tersebut dijelaskan
dalam surat Al-Anbiya’ : 12-17 dan juga surat Al-A’raf:179.
Beberapa
sebutan manusia dalam Al-Qur’an antara lain Al-Basyr, An-Nas, Abdullah,
Kholifah fil Ard.
4.
Kedudukan Peserta Didik dalam Pembelajaran
Dalam
pembelajaran, peserta didik dapat dipandang sebagai objek didik, subjek didik,
dan sebagai subjek dan objek didik sekaligus.
Dalam pandangan
konvensional, peserta didik dipandang sebagai objek didik, ialah sebagai wadah
yang harus diisi dengan pengetahuan, dan ketrampilan. Peserta didik
diperlakukan pasif, ia harus menereima semua yang diberikan guru.
Dalam pandangan
modern, peserta didik dipandang sebagai subjek yang memiliki potensi
tersendiri, ia aktif mengembangkan potensinya, ia merespon, bertanya dan
menanggapi keterangan guru pada saat berlangsungnya pembelajaran. Guru
berfungsi sebagai fasilitator, menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga
peserta didik terjadi proses belajar.
5.
Karakteristik Perkembangan Peserta Didik (Masa Remaja)
Masa remaja
(12-21 tahun) merupakan masa peralihan antara masa kehidupan anak-anak dan masa
kehidupan orang yang dewasa. Masa remaja sering dikenal denga masa pencarian
jati diri (ego identity). Masa remaja ditandai dengan sejumlah karakteristik
penting, yaitu:
a.
Mencapai
hubungan yang matang dengan teman sebaya
b.
Dapat
menerima dan belajar peran sosial sebagi pria atau wanita dewasa yang
menjunjung tinggi oleh masyarakat
c.
Menerima
keadaan fisik dan mampu menggunakannya secara efektif
d.
Mencapai
kemandirian emosional dari orangtua dan orang dewasa lainnya
e.
Memilih
dan mempersiapkan karier di masa depan sesuai dengan minat dan kemampuannya
f.
Mengembangkan
sikap positif terhadap pernikahan, hidup berkeluarga dan memiliki anak
g.
Mengembangkan
keterampilan intelektual dan konsep-konsep yang diperlukan sebagi warga Negara
h.
Mencapai
tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial
i.
Memperoleh
seperangkat nilai dan sistem etika sebagai pedoman dalam bertingkah laku
j.
Mengembangkan
wawasan keagamaan dan meningkatkan religiusitas
Berbagai
karakteristik perkembangan masa remaja tersebut menuntut adanya pelayanan
pendidikan yang mampu memenuhi kebutuhannya. Hal ini dapat dilakukan guru, di
antaranya:
·
Memberikan
pengetahuan dan pemahaman tentang kesehatan reproduksi, bahaya penyimpangan
seksual dan penyalahgunaan narkotika
·
Membantu
siswa mengembangkan sikap apresiatif terhadap postur tubuh atau kondidi dirinya
·
Menyediakan
fasilitas yang memungkinkan siwa mengembangkan keterampilan yang sesuai dengan
minat dan bakatnya, seperti sarana olahraga, kesenian, dan sebagainya
·
Memberikan
pelatihan untuk mengembangkan keterampilan memecahkan masalah dan mengambil
keputusan
·
Melatih
siswa mengembangkan resiliensi, kemampuan bertahan dalam kondisi sulit dan
penuh godaan
·
Menerapkan
model pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk berpikir kritis, reflektif,
dan positif
·
Membantu
siswa mengembangkan etos kerja yang tinggi dan sikap wiraswasta
·
Memupuk
semangat keberagaman siswa melalui pembelajaran agama terbuka dan lebih toleran
·
Menjalin
hubungan yang harmonis dengan siswa, dan bersedia mendengarkan segala keluhan
dan problem yang dihadapinya.
6.
Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pengertian pertumbuhan menurut Drs. H. M.
Arifin, M.Ed, pertumbuhan merupakan suatu penambahan dalam ukuran bentuk, berat
atau ukuran dimensif serta bagian-bagiannya. Dalam pengertian tersebut dapat
kita ambil gagasan bahwa manusia dikatakan mengalami pertumbuhan jika dalam
dirinya terjadi penambahan fisik, misalnya bertambah tingginya tubuh individu,
penambahan berat badan dan ukuran bentuk dari bagian-bagian tubuh individu. Hal
ini menandakan bahwa pertumbuhan bersifat kuantitatif.
Selanjutnya, Santrock Yussen (1992) mengatakan bahwa perkembangan
merupakan pola perkembangan individu yang berawal pada masa konsepsi dan terus
berlanjut sepanjang hayat dan bersifat involusi. Pendapat ini sangat tepat
untuk menjelaskan pengertian perkembangan. Manusia berkembang tidak hanya dari
masa kelahiran saja tetapi dari masa konsepsi manusia sudah mulai berkembang.
Masa konsepsi mempunyai arti
waktu dimana sel telur (ovum) bertemu sperma. Pada saat itu pula manusia
berkembang hingga mempunyai bagian-bagian tubuh yang lengkap. Perkembangan
manusia akan terus berlanjut sampai saat pengambilan ruh tiba. Semua makhluk
Tuhan tidak akan tahu kapan perkembangan dalam dirinya itu terhenti.
Menurut E.B Hurlock perkembangan bersifat kualitatif dan
kuantitatif, artinya proses perkembangan ada yang dapat diukur dan adapula yang
tidak dapat diukur. Misalnya perkembangan otak manusia tidak dapat kita lihat
proses perkembangannya, yang kita lihat adalah gejala-gejalanya.
Sekarang kita tahu perbedaan perkembangan dan
pertumbuhan, dimana keduanya merupakan bentuk perubahan dalam diri individu. Dalam
pengertian yang kita kemukakan di depan perkembangan manusia bersifat
kualitatif. Intinya bahwa pengertian pertumbuhan dapat mencakup pengertian
perkembangan, namun pengertian perkembangan tidak semuanya diartikan dalam
petumbuhan.
7.
Dimensi – DimensiPesertaDidik
Padahakekatnyadimensiadalahsalahsatu media yang dibutuhkanolehpesertadidikuntukmembentukdiri,
sikap, mental, sosial, budaya, dankepribadian di masa yang akandatang
(kedewasaan).
WidodoSupriyono, dalambukunya yang berjudulFilsafatmanusiadalam Islam,
secaragarisbesarmembagidimensimenjadidua, yaitudimensifisikdanrohani.
Dalambukunyaiamenyatakanbahwasecararohanimanusiamempunyaipotensikerohanian yang
takterhinggabanyaknya. Potensi-potensitersebutnampakdalambentukmemahamisesuatu
(UlilAlbab), dapatberfikirataumerenung,
memepergunakanakal, dapatberiman, bertaqwa, mengingat, ataumengambilpelajaran,
mendengarfirmantuhan, dapatberilmu, berkesenian,
dapatmenguasaitekhnologitepatgunadanterakhirmanusialahirkeduaniadenganmembawafitrah.
Didalam Sub Bab inipenulishanyaakanmembahas 7dimensisaja. Adapunketujuhdimensitersebutialah
:dimensifisik, dimensiakal, dimensikeberagamaannya, dimensiakhlak,
dimensirohani, dimensiseni, dandimensisosial.
1. DimensiFisik (Jasmani)
Fisikmanusiaterdiridariduaunsur, yaituunsurbiotikdanunsurabaiotik.Manusiasebagaipesertadidikmemiliki
proses penciptaan yang samadenganmakhluk lain sepertihewan. Namun yang
membedakanadalahmanusialebihsempurnadarihewan,
halinidikarenakanmanuasiamemilikinafsu yang dibentengiolehakalsedangkanhewanhanyamemilikinafsudaninsthinkbukanyaakal.
Sesungguhnya Kami
telahmenciptakanmanusiadalambentuk yang sebaik-baiknya (QS.Attin :4).
Antaramanusiadanhewanjiakdilihatsusunanpenciptaansecaraabiotikdanbiotikmanusiadanhewanmemiliki
proses penciptaandanstruktur yang sama, yaituterciptadariinti sari tanah,
air,api, danudara. Dari keempatelemenabiotikituoleh Allah SWT
diciptakanlahmakhluk yang didalamnyadiberikansebuahenergikehidupan yang
beruparuh.
2. Dimensi Akal
Ramayulisdalambukunyaiamengambilpendapat al –
Ishfahami yang membagiakalmenjadiduamacamyaitu :
1.
Aql Al-Mathhu’ : yaitu akal yang merupakan pancaran dari Allah SWT sebagai
fitrah Illahi.
2.
Aql al–masmu :
yaitu akal yang merupakan kemampuan menerima yang dapat dikembangkan oleh manusia. Akal ini tidak dapat dilepaskan dari diri manusia, karena
digunakan untuk menggerakkan akal mathhu untuk tetap berada di jalan Allah.
Akal memilikifungsisebagaiberikut :
1.
Akal
adalah penahan nafsu.
2.
Akal
adalah pengertian dan pemikiran yang berubah-ubah dalam menghadapi. sesuatu baik yang
nampak jelas maupun yang tidak jelas.
3.
Akal
adalah petunjuk yang membedakan hidayah dan kesesatan.
4.
Akal
adalah kesadaran batin dan pengaturan.
5.
Adalah
pandangan batin yang berpandangan tembus melebihi penglihatan mata
6.
Akal
adalah daya ingat mengambil dari masa lampau untuk masa yang akan dihadapi.
Akal padadirimanusiatidakdapatberdirisendiri, iamembutuhkanbantuanqolb (hati)
agar dapatmemahaisesuatu yang bersifatghoibsepertihalnyaketuhanan, mu’jizat,
wahyudanmempelajarinyalebihdalam. Akal yang sepertiiniadalahpotensidasarmanusia
yang
adapadadirimanusiasejaklahir.Potensiiniperlumendapatkanbimbingansertadidikan
agar tetapmampuberkembangkearah yang positif.
3. DimensiKeberagaman
Manusiasejaklahirkeduniatelahmenerimakodratsebagai homodivinous atauhomoreligius yaitumakhluk yang
percayaakanadanyatuhanataumakhluk yang beragama. Dalam agama islamdiyakinibahwapadasaatjaninmanusiaberadadalamkandunganseorangibu,
danketikaditiupkannyawakedalamjanintersebutoleh sang kholiq,
makajaninmengatakanbahwaakuakanberimankepada-Mu (Allah). Dari
sinilahmanusiamempunyaifitrahsebagaimakhluk yang memilikikepercayaanakanadanyatuhansejaklahir.
DalamAyat Al-qur’anditegaskan :
Dan (ingatlah),
ketikaTuhanmumengeluarkanketurunananak-anak Adam darisulbimerekadan Allah
mengambilkesaksianterhadapjiwamereka (serayaberfirman):
“BukankahakuiniTuhanmu?” merekamenjawab: “Betul (EngkauTuban kami), Kami
menjadisaksi”. (kamilakukan yang demikianitu) agar di
harikiamatkamutidakmengatakan: “Sesungguhnya Kami (Bani Adam) adalah
orang-orang yang lengahterhadapini (keesaanTuhan)” (Al – A’raf : 172)
Berkaitandenganadanyakepercayaanakanadanyatuhan,
ilsammemilikitigaimplikasidasarpadadirimanusia yang
didasarkandariadanyasatukesamaandarijutaanperbedaan yang terdapatdirimanusia,
yaitu :
1.
impikasi
yang berkaitan dengan pendidikan di masa depan, dimana fitrah dikembangkan seoptimal mungkin dengan
tidak mendikotomikan materi
2.
tujuan
(ultimate goal) pendidikan, yaitu insan kamil yang akan
berhasil jika manusia menjalankan
tugasnya sebagi abdullah dan kholifah
3.
muatan
materi dan metodologi pendidikan, diadakan spesialisasi dengan metode integralistik dan disesuaikan
dengan fitrah manusia.
4. DimensiAkhlak
Kata akhlakdalampendidikanislamadalahseuatu
yang sangatdiutamakan. Dalamislamakhlaksangateratkaitannyadenganpendidikan
agama sehinggadikatakanbahwaakhlaktidakdapatlepasdaripendidikan agama.
Akhlakmenurutpengertianislamadalahsalahsatuhasildariimandanibadat,
karenaimandanibadatmanusiatidaksempurnakecualikalaudari situ munculakhlak yang
mulia.
Makaakhlakdalamislambersumberpadaimandantaqwadanmempunyaitujuanlangsungyaitukeridhoandari
Allah SWT.
Akhlakdalamislammemilikitujuhciri, yaitu :
1.
bersifat
menyeluruh atau universal
2.
menghargai
tabiat manusia yang terdiri dari berbagai dimensi
3.
bersifat
sederhana atau tidak berlebih-lebihan
4.
realistis,
sesuai dengan akal dan kemampuan manusia
5.
kemudahan,
manusia tidak diberi beban yang melebihi kemampuannya
6.
mengikat
kepercayaan dengan amal, perkataan, perbuatan, teori, dan praktek
7.
tetap
dalam dasar-dasar dan prinsip-prisnsip akhlak umum
5. Dimensi Rohani (Kejiwaan)
Tidakjauhberbedadengandimensiakhlak,
dimensirohanidalahadalahdimensi yang
sangatpentingdanharusadapadapesertadidik.Halinidikarenakanrohani (kejiwaan)
harusdapatmengendalikankeadaanmanusiauntukhidubahagia, sehat,
merasaamandantenteram.Penciptaanmanusiatidakakansempurnadebelumditiupkanoleh
Allah sebagianruhbaginya. Allah SWT berfirman :
Makaapabilaakutelahmenyempurnakankejadiannya,
dantelahmeniupkankedalamnyaruh (ciptaan)-Ku,
Makatunduklahkamukepadanyadenganbersujud
(Al – hijr : 29).
Menurut Al- Ghazaliruhterbagimenjadiduabentuk, yaitu al – ruh dan al- nafs. Al-ruh adalahdayamanusiauntukmengenaldirinyasendiri,
tuhan, danmencapaiilmupengetahuan,
sehinggadapatmenentukanmanusiaberkepribadian, berakhlakmuliasertamenjadi
motivator sekaliguspenggerakbagimanusiauntukmenjalankanperintah Allah. Al-nafs adalahpembedadenganmakhluklainnyadengan
kata lain pembedatingkatanmanusiadenganmakhluk lain yang sama-samamemiliki al-nafs
sepertihalnyahewandantumbuhan.
6. DimensiSeni (Keindahan)
Senimerupakansalahsatupotensirohani
yang
terdapatpadadirimanusia.Sehinggaseniadalamdirimanusiaharuslahdikembangkan.senidalamdirimanusiamerupakansaranauntukmencapaitujuanhidup.Namuntujuanutamasenipadadirimanusiaadalahuntukberibadahkepada
Allah danmenajalankanfungsikekhalifahannyasertamendapatkankebahagiaan spiritual
yang menjadirahmatbagisebagianalamdankeridhoan Allah SWT.
7. DimensiSosial
Dimensisosialbagimanusiasangateratkaitannyadengansebuahgolongan,
kelompok, maupunlingkunganmasyarakat.Lingkunganterkecildalamdimensisosialadalahkeluarga,
yang
berperansebagaisumberutamapesertadidikuntukmembentukkedewasaan.Didalamislamdimensisosialdimaksudkan
agar manusiamengetahuibahwatanggungjawabtidakhanyadiperuntukkanpadaperbuatan
yang bersifatpribadinamunperbuatan yang bersifatumum.
5. Kemungkinan Keberhasilan
Pendidikan Islam
1. Aliran Nativisme
Aliran ini berpendapat bahwa
perkembangan manusia ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir.
Jadi pembawaan yang dimiliki oleh anak sejak lahir itulah yang menentukan
perkembangannya dalam kehidupan. Nativisme berkeyakinan bahwa pendidikan tidak
dapat membawa sifat–sifat pembawaan. Dengan demikian menurut mereka pendidikan
tidak membawa manfaat. Tokoh aliran ini ialah Schopenhauer filosof bangsa
Jerman, Nativisme berasal dari kata dasar
natus = lahir, nativius = kelahiran
atau pembawaan.
2. Aliran Empirisme
Aliran ini berpendapat bahwa
perkembangan manusia itu ditentukan oleh faktor lingkungan atau pendidikan dan
pengalaman yang diterimanya sejak kecil. Manusia dapat dididik menjadi apa saja
(ke arah yang baik ataupun ke arah yang buruk) menurut kehendak lingkungan atau
pendidik-pendidiknya. Dengan demikian pendidikan diyakini sebagai maha kuasa
bagi pembentukan anak didik. Tokoh aliran ini ialah John Locke. Empirisme
berasal dari kata dasar empiriyang
berarti pengalaman.
3. Aliran Konvergensi
Aliran ini berpendapat bahwa
perkembangan manusia itu ditentukan oleh faktor pembawaan dan lingkungan.
Keduanya mempunyai pengaruh sama besar bagi perkembangan anak. Drs. M. Ngalim
Purwanto mengatakan “ Manusia
bukan hasil belaka dari pembawaannya dan pembawaannya dalam lingkungan manusia
tidak hanya diperkembangkan tetapi ia memperkembangkan dirinya sendiri.
Aktivitas manusia itu sendiri dalam perkembangannya sendiri turut menentukan
atau memainkan peranan juga hasil perkembangan seseorang tidak mungkin dapat
dibaca dari pembawaannya dan lingkungannya saja.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Ø
Anak didik adalah seorang anak manusia yang
perlu dituntun dan di bina kearah kehidupan yang lebih baik dengan bantuan dari
dalam maupun dari luar dirinya, peserta didik bukanlah seseorang yang tidak
bisa apa – apa akan tetapi akan menjadi manusia yang luar biasa dengan arahan
yang benar.
Ø
Islam
menjelaskan bahwa manusia (peserta didik) adalah makhluk Allah swt sesuai
firman-Nya dalam Al-Qur’an surat At-Tin : 4
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang
sebaik-baiknya.”
Ø
Dalam
pembelajaran, peserta didik dapat dipandang sebagai objek didik, subjek didik,
dan sebagai subjek dan objek didik sekaligus.
Dalam
pandangan konvensional, peserta didik dipandang sebagai objek didik, ialah
sebagai wadah yang harus diisi dengan pengetahuan, dan ketrampilan. Peserta
didik diperlakukan pasif, ia harus menereima semua yang diberikan guru.
Ø
Masa
remaja (12-21 tahun) merupakan masa peralihan antara masa kehidupan anak-anak
dan masa kehidupan orang yang dewasa. Masa remaja sering dikenal denga masa
pencarian jati diri (ego identity). Masa remaja ditandai dengan sejumlah
karakteristik penting, yaitu:
1)
Mencapai
hubungan yang matang dengan teman sebaya
2)
Dapat
menerima dan belajar peran sosial sebagi pria atau wanita dewasa yang
menjunjung tinggi oleh masyarakat
3)
Menerima
keadaan fisik dan mampu menggunakannya secara efektif
4)
Mencapai
kemandirian emosional dari orangtua dan orang dewasa lainnya
5)
Memilih
dan mempersiapkan karier di masa depan sesuai dengan minat dan kemampuannya
6)
Mengembangkan
sikap positif terhadap pernikahan, hidup berkeluarga dan memiliki anak
7)
Mengembangkan
keterampilan intelektual dan konsep-konsep yang diperlukan sebagi warga Negara
8)
Mencapai
tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial
9)
Memperoleh
seperangkat nilai dan sistem etika sebagai pedoman dalam bertingkah laku
10) Mengembangkan wawasan keagamaan dan meningkatkan religiusitas
2.
Saran
Kami menyadari
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami meminta kritik
dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini ke depannya. Penulis
juga berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
ü Ikhsan, muhammad. 2013. Makalah
Perkembangan Peserta Didik. Online.(http://aboutmuhammadikhsan.blogspot.com/2013/04/makalahperkembangan-peserta-didik-ppd_28.html, diakses 29 Januari 2014).
ü Anonim. Peserta
Didik. Online.(http://id.wikipedia.org/wiki/Peserta_didik , diakses 17 Januari 2014)
ü
Anonim.
2013. Proses Memahami Peserta
Didik. Online.(http://makalahmajannaii.blogspot.com/2013/04/proses-memahami-peserta-didik.html ,diakses 17 januari 2014).
ü Desmita,
PsikologiPerkembanganPesertaDidik, Bandung: Rosdakarya, 2009
ü Panuju, Panut, Psikologiremaja,
Yogyakarta: Tiara Wacana, 2005
Slots for sale by Casino Site in - ChoegoCasino
ReplyDeleteLooking for Slot machine machines? Get the 바카라 사이트 best deals & choegocasino top slots with low prices at ChoegoCasino.com! septcasino